KEJUJURAN HATI
Dengan dilirisnya album Kejujuran Hati, maka lengkap sudah langkah awal grup musik KERISPATIH di tengah industri musik Tanah Air. Sebelumnya, grup musik yang digawangi oleh Sammy (lead vocal), Badai (piano, synthesizer, voices), Andika (bass, voices), Arief (electric-acoustic guitar, voices) dan Anton (drum) ini, sempat mencuri perhatian lewat dua lagu mereka (Lupakan Aku dan Sebentuk Hati buat Kekasih) dalam album “Gulalikustik” (album kompilasi) produksi Nagaswara – 2004.
Album Kejujuran Hati (masih di bawah bendera Nagaswara), bagi KERISPATIH tak ubahnya sebuah medium, dimana grup musik yang sering bereksperimen dengan instrumen etnik ini ingin menorehkan warna musik ala mereka yang groovy dan romantis. Kebersamaan yang telah lama mereka bangun dengan Maha Patih (sebutan akrab fans KERISPATIH), pun hendak ditularkan kepada penikmat musik Indonesia dalam cakupan yang lebih luas.Tentu semuanya dimulai dari Kejujuran Hati, begitu tekad mereka dalam bermusik.
Album yang penggarapannya memakan waktu sekitar satu tahun ini, meski keseluruhan lagu disajikan dalam melodi-melodi manis yang harmony, para pemusik jebolan mahasiswa di Institut Musisi Indonesia ini tak bisa menghindar untuk menjagokan tembang “Kejujuran Hati” sebagai hit single pertama (yang diambil menjadi titel album). Vokal Sammy yang renyah, terasa catchy dengan balutan musik yang enerjik. Lewat lagu ini pula, dapat dipastikan, KERISPATIH akan menunjukkan eksistensi mereka yang jauh berbeda dari grup-grup musik pendahulunya.
Gaya bermusik mereka yang romantis dan classy di album ini, menjadikan album Kejujuran Hati berkesan exsclusive, karena pada lagu lainnya, musikalisasi KERISPATIH hadir sungguh menyentuh telinga dan hati. Sehingga harmonisasi antara musik dan karakter vokal Sammy yang khas, tak urung membuat album ini matang dalam pemilihan konsep. Secara keseluruhan, album Kejujuran Hati adalah sebuah album yang sarat warna. Warna-warni yang layak membuka pintu kesuksesan mereka di tengah ketatnya persaingan industri musik Indonesia, Two thumbs up !!
KENYATAAN PERASAAN
Tidak bisa dipungkiri, bahwa kehadiran band bentukan 23 April 2003 ini, telah memberikan pencerahan bagi scene musik dalam negeri. Racikan manis ala Sammy (vokal), Arief (electric & acoustic guitar), Andika (bass), Badai (piano, synthesizer/vokal) serta Anton (drums), berhasil mencuri perhatian penikmat musik tanah air.
Lagu-lagu seperti Kejujuran Hati, Hanya Kamu Yang Bisa, Lagu Rindu, Cinta Putih, serta Pertama Dan Terakhir, mampu meluluhkan hati siapa pun yang mendengarnya. So, nggak usah heran kalo album debutnya direspon positif oleh pendengarnya yang berimbas pada sederet penghargaan yang diraihnya. Diantaranya, Pendatang Baru Terbaik Pilihan pembaca Majalah HAI 2005, Album Pendatang Baru Ngetop di ajang SCTV Music Award 2006 dan Most Favorite New Artist di ajang MTV Indonesia Music Award 2005.
“Kita datang dari label yang nggak besar. Ketika responnya sangat positif hingga mendapat penghargaan, kita bangga banget. Soalnya pesaingnya datang dari label besar dan udah dikenal pula. Jadi dengan mendapat penghargaan, hal ini malah bikin kita lebih semangat lagi untuk menghasilkan karya yang lebih baik,” ungkap Sammy, vokalis berkarakter ini.
Setelah meraih popularitas dan mampu mengharu birukan konser musik berbagai kota besar di Indonesia, lima anak muda jebolan Institut Musisi Indonesia ini kembali dengan membawa cerita baru lewat album teranyarnya, Kenyataan Perasaan. Album yang dibuat memakan waktu hingga 1 tahun ini, boleh dibilang amat spesial dan unik. “Album kedua ini, kita persiapkan tidak dengan keburu-buruan, santai aja, tapi tetap fokus pada tema. Mulai dari judulnya, instrumen yang masuk hingga pernak-pernik lainnya. Karena kita kepingin album ini terkesan beda, pop yang eksklusif, elegan dan megah,” jelas keybordist berkaca mata, Badai.
Sesuai dengan apa yang diungkapkan Badai tentang musikalitas albumnya, mereka mengemas single andalan Mengenangmu, jadi sangat indah dan megah. “Lagu itu merupakan cerita cinta temen kampus gue yang ditinggal pergi jauh sama pacarnya. Padahal dia ini mau menikah. Berhubung udah nggak ada di dunia, si cowok kepingin banget berjumpa lagi sama calon istrinya itu, di dunia lain. Cerita se-dramatis itu, indahnya dinyanyikan dengan hati, dan sentuhan lagu yang megah, dong,” jelas Arief. Menurut Arief, kemegahan lagu ini terletak pada reffrain-nya yang kaya akan variasi sound. Ada brass dan string section, akordion, perkusi hingga choir-nya. Komplit banget!
Musikalitas yang komplit akan sound yang menarik bisa disimak juga pada nomor-nomor hebat lainnya. Seperti Dan Ternyata dan Tapi Bukan Aku.” Dua lagu itu juga nggak kalah seru, liriknya tentang cinta,” sergahnya. Lagu menarik lainnya bisa dikulik pada nomor Kita Dan Dunia. Dimana lagu ini menceritakan tentang bencana alam yang kerap melanda negeri ini serta, ungkapan rasa sayang pada seorang ibunda, Sebuah Pengabdian (Bunda).
Dalam proses kreatifnya, album ini melibatkan nama-nama kondang dibidangnya. Diantaranya. Ada Rejos ‘The Groove’ (perkusi), Riza Arshad (accordion), Oni (Sa’unine Orchestra) dan Effatha Choir. Kehadiran mereka pun udah pasti melengkapi sisi romantisme album yang dibentangkan Sammy cs. “Di album ini, kita berharap terus konsisten dalam bermusik. Dan pendengar pun paham akan musik-nya Kerispatih,” tutup gitaris ramah senyum ini. Hmmm…penasaran kan sama racikan manis ala band yang sempat diganjar platinum award berkat penjualan lebih dari 200 ribu copy? Here they are….
TAK LEKANG OLEH WAKTU
Konsepsi musikal yang tertuang dalam wujud musik Kerispatih tidaklah memamerkan detil teknikal, mereka hanya mengedepankan kebisaan mereka dalam menguasai masing-masing instrumen. Walau mereka bisa, namun yang paling utama disampikan oleh Sammy (lead vocal), Badai (piano, synthesizer, voices), Andika (bass, voices), Arief (electric-acoustic guitar, voices) dan Anton (drum) lima anak muda jebolan Institut Musisi Indonesia adalah harmoni yang bersumber pada nada-nada pop yang mudah diterima oleh khalayak. Itu pula yang ingin disampaikan oleh Kerispatih di album penuh ketiga mereka lewat tajuk, Tak Lekang Oleh Waktu yang masih kerjasama dengan Nagaswara.
Band penuh daya ledak pop membius yang pertama dikenal lewat single “Lupakan Aku” dan “Sebentuk Hati buat Kekasih” yang tertuang dalam album kompilasi Gulalikustik, album produksi Nagaswara di 2004 ini mengaku album ketiga mereka ini merupakan penyempurna dari dua album mereka sebelumnya, Kejujuran Hati (2005) dan Kenyataaan Perasaan (2007). “Jika album pertama dulu masih penjajakan, kemudian album kedua ini masih mencari jati diri. Maka album ketiga ini kami sudah menemukan apa yang kami mau. Oleh karena itu kami sangat berharap sekali album ini dapat diterima oleh semua kalangan yang tak terbatas. Lagu kualitas masih mengedepankan pada bagian reff yang mudah diingat dan cathy plus semua faktor pendukung kelayakan sebuah karya pop,” ujar Badai, sang mastermind dari album Kerispatih.
Jika kita simak bersama lagu “Bila Rasaku Ini Rasamu” yang didaulat menjadi single perdana untuk menyapa penikmat musik tanah air maka jejak jelas dari musik Kerispatih jelas tertuang indah. Lagu yang bercerita tentang harapan akan sebuah nilai cinta ini mengalun indah dengan ketukan ritmis dan komposisi yang berpotensi mendulang request di banyak radio dan akan menjadi media darling terbaru dari setlit milik band asal Jakarta ini. Jika kita kemudian menyimak komposisi lain, “Kesalahan Yang Sama” jelas arah dan tujuan Kerispatih makin terbuka jelas. Sebuah balada lain yang mengalun gagah dengan tempo sedang menjadi estafet lagu romantis lain.
Lagu lain seperti “Maaf!!! Aku Terlalu Mencintainya” dan “Ada Aku Disini” akan memberi wacana berbeda terhadap band ini, di dua lagu ini kita akan menyimak dimensi lain dari musikalitas mereka. Sebuah cara pandang baru akan terbuka lebar, bahwa Kerispatih tidak hanya piawai dalam melakonkan balada sebagai andalan mereka. Lagu dengan skill yang memikat nan dinamis tampil variatif dengan unsur gitar dan sequencer yang tebal. Jika biasanya Kerispatih mendapat pencerahan ide dari Toto, untuk album ini mereka mendapat banyak masukan sound dan ide dari Aeromisth, Snow Patrol, Keane, dan Chicago. Secara kualitas kord dan putaran lagu Kerispatih mengakui mendapat masukan sound yang lebar dari band Chicago.
Kerispatih mengakui di album ini mereka masih bermain dalam wilayah cinta dan cinta untuk urusan lirik. Tapi cinta yang mereka kerahkan bermuara dari ragam ide, sebutlah disini tentang wanita yang suka balikin perasaan, selingkuh, atau cinta tak terbalas. Yang membedakan adalah, jika lirik pada kedua album sebelumnya lebih personal maka di album ini lirik lebih luas dengan mengambil ambience yang lebih lebar.
Jika itu yang dimaksud oleh Kerispatih maka lagu “Masih Ada” akan menjawab apa yang mereka tuangkan di album ini. Balada yang penuh racun dengan aksentuasi intro berupa ketukan yang dipastikan akan menjadi signature yang mudah dikenal dan diingat. Vokal utama Sammy sudah begitu lekat dan menyatu dengan karakter musik Kerispatih. Ini yang menjadi modal besar sebuah band. Memiliki ciri khas tertentu yang tak dimiliki band lain.
Album Tak Lekang Oleh Waktu diakui Kerispatih menjadi penyempurna dari dua album mereka sebelumnya. Dan album ini akan menjadi masterpiece dari trilogy musikalitas Kerispatih. Banyak hal yang masuk dalam pikiran mereka yang akhirnya bisa tertuang secara maksimal di album ini.
Jika kita harus jujur, musik Kerispatih memang selalu abadi dan terus ada tak lekang oleh waktu…
Sabtu, 23 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar